Puluhan Desa di Tulungagung Belum Memenuhi Capaian BIAN 96 Persen
Tulungagung, (afederasi.com) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mencatat sebanyak 47 desa belum memenuhi capaian target 96 persen pada bulan imunisasi anak nasional (BIAN).
Berdasarkan data per (13/9/2022) kemarin angka capaian BIAN di Tulungagung sebesar 98,26 persen.
"Kalau menurut target yang harus 96 persen, capaian BIAN kabupaten itu sudah melampui. Namun apabila kita telusuri hingga desa masih ada 47 yang belum tercapai," jelas Kepala Dinkes Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad, MMRS melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Didik Eka Sunarya Putra Rabu, (14/9/2022).
Didik melanjutkan berdasarkan instruksi dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) untuk kabupaten yang belum tercapai target BIAN, maka bisa memperpanjang waktu BIAN hingga akhir September mendatang.
"Jadi ada waktu selama 17 hari untuk menyelesaikan BIAN di setiap desa," ujarnya.
Pihaknya optimis kekurangan capaian di 47 desa tersebut bisa terpenuhi di akhir bulan. Pihaknya bakal melakukan telusur hingga lini terbawah seperti tingkat RW untuk mencari anak yang belum diimunisasi rubella ini.
Menurutnya, apabila dalam suatu desa capaian tidak terpenuhi maka tidak muncul kekebalan kelompok atau herd immunity pada wilayah tersebut. Sehingga bisa menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) disitu.
"Agar tidak KLB campak dan rubella kami telusur hingga lini tingkat RW. Agar anak yang usia 9 hingga 59 bulan bisa mendapat vaksin semua," katanya.
Disinggung mengenai faktor kendala di 47 desa tersebut, Didik mengatakan ada beberapa faktor yg mempengaruhi yakni, ada beberapa anak yang domisilinya pindah ke daerah lain, ada anak yang melakukan vaksinasi di layanan kesehatan swasta, dan ada beberapa warga yang menolak untuk mengimunisasikan anaknya.
"Ya terkait kepercayaan itu, masih ada beberapa warga yang takut," tambahnya.
Didik menambahkan sembari melakukan BIAN di 47 desa, pihaknya juga bakal tetap melakukan vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) untuk siswa perempuan kelas 5 SD dan Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) untuk anak usia di bawah 2 tahun.
"Jadi kita jalan bareng agar tidak tertinggal untuk pelaksanaan HPV ini juga," tandasnya. (er/dn)